Selamat Datang di Blogger Fisika SMA Negeri 1 Sukaresmi cianjur Bersama Guru Fisika Bapak H. Johansyah,S.Pd... Semoga konten yang ditampilkan bisa membantu memudahkan dalam Proses Pembelajaran Fisika, Khususnya Buat Peserta didik......“Fisika menjelaskan bagaimana dunia di sekitar kita bekerja. Banyak teknologi modern yang saat ini kita manfaatkan merupakan hasil penemuan ilmiah yang dibuat berdasar ilmu fisika. Insinyur menggunakan ilmu fisika untuk merancang pesawat terbang, mobil, gedung, dan elektronik seperti komputer serta telepon seluler.”....... mari kita tetap mengindahkan protokol kesehatan dari penyebaran COVID-19 dengan selalu mencuci tangan, menjaga jarak, hindari dari kerumunan massa serta tetap selalu memakai Masker ... diantara karakter guru ~ H. Johansyah, S.Pd

diantara karakter guru

Setiap profesi sebenarnya mengandung nilai filsafat di dalamnya. Karyawan berarti orang yang berkarya dan atau dikaryakan. Pekerja adalah orang yang bekerja atau dipekerjakan. Pegawai negeri adalah pegawai untuk melayani anak nagari. Dan guru adalah profesi yang mesti layak digugu lan ditiru atau dipercaya dan diteladani. Satu hal yang menjadi keistimewaan guru dibandingkan profesi lain adalah objek pekerjaan. Tak lain adalah benda hidup yang biasanya disebut murid atau siswa atau peserta didik.

Ya, itulah kehebatan dan keistimewaan guru. Karena peserta didik adalah manusia yang berakal dan bernaluri, mestinya guru pun memberlakukan setiap peserta didik dengan baik dan bijaksana. Guru mesti menjadikan dirinya sebagai pribadi yang layak diteladani dan layak dipercayai. Namun, saya mesti mengelus dada karena masih sering menjumpai perilaku guru yang tidak menjiwai profesinya. Setidak-tidaknya, saya mencatat lima perilaku buruk sang guru.

Merokok

Memang guru memiliki gaji atau uang. Dengan uangnya, guru boleh membeli semua barang yang dikehendaki. Namun, hendaknya guru mesti berpikir jika ingin membeli rokok. Mengapa? Karena kebiasaan merokok termasuk kebiasaan buruk. Selain menyakiti dirinya, merokok juga menyakiti orang lain di sekitarnya. Sebagai guru, berarti guru tersebut menyebarkan penyakit kepada murid-muridnya. Maka, alangkah bijaksananya jika guru tidak lagi merokok, baik di hadapan murid maupun di rumah. Buanglah rokokmu, wahai guru!

Berkata Jorok

Semua perilaku guru mestilah santun. Guru pastilah menjadi sorotan public di mana pun berada. Di masyarakat, profesi guru selalu disebut dan dimuliakan. Maka, semestinya guru berlaku arif, termasuk ketika berbicara. Hendaknya guru tidak suka berkata jorok, kotor, porno, bohong, dan gossip. Semestinya guru lebih suka menjadi pendengar daripada menjadi pembicara. Ketika guru sudah gemar berkata kotor, sesungguhnya ia telah mengotori profesinya. Mohon rekan-rekan guru menjaga lisan dengan tidak suka berkata kotor.

Malas Baca-Tulis

Ilmu pengetahuan begitu pesat berkembang karena dibantu kecanggihan teknologi. Oleh karena itu, hendaknya kita berusaha mengikuti perkembangan itu, terlebih bagi seorang guru. Seharusnya guru berusaha meng-up date keilmuannya agar tidak disalip oleh murid-muridnya. Dan itu hanya dapat dilakukan jika guru gemar membaca dan menulis. Dengan membaca berita dan atau buku, guru akan mendapat banyak informasi baru. Lalu, guru pun berusaha belajar menuangkan gagasannya ke bentuk tulisan. Apakah guru itu akan mengirimkan tulisan itu ke media cetak atau mungkin guru itu suka mem-publish-nya di sini? Silakan saja karena di sini pun banyak guru belajar membaca dan menulis.

Hobi Copas

Bukan rahasia lagi bahwa guru gemar mencontek perangkat pembelajaran dan juga karya-karya ilmiah untuk pengurusan kenaikan pangkat. Semestinya guru menghindari budaya plagiasi alias copy paste. Selain itu termasuk mencuri, budaya copas sangat mengotori profesi guru. Hendaknya guru berusaha menjadi contoh bagi anak didiknya. Dalam keseharian, guru sering memerintahkan anak didiknya untuk jujur. Lalu, mengapa guru justru memberikan contoh ketidakjujuran?

Gemar Bersolek

Penampilan memang diperlukan karena kulit memang penting. Namun, tentu orang akan bertanya-tanya tentang penampilan jika kita gemar berpenampilan secara berlebih-lebihan, terlebih itu dilakukan guru. Guru itu akan berjualan ilmu dan tidak berada di atas catwalk. Lalu, mengapa guru-guru gemar bersolek seraya beralasan demi menjaga penampilan? Lebih baik memikirkan isi kepala daripada memikirkan pikiran kepala orang lain. Perilaku bersolek pasti akan ditiru anak didik sehingga sekolah seakan menjadi ajang gengsi penampilan. Maka, guru hendaknya berpenampilan sederhana dalam balutan keilmuan.

Share:

No comments:

Post a Comment

Berkomentarlah Sesuai Dengan Topik dan tidak menaruh Link Aktif. Terima Kasih atas perhatiannya

Mengenai Saya

My photo
Dilahirkan di wonosobo Tanggamus Lampung Sumatera Indonesia, 15 Januari 1971.Dibesarkan di Blambangan Umpu Waykanan lampung, Alumni dari FKIP Pendidikan MIPA Fisika Universitas Lampung 1991.SMAN Blambangan Umpu waykanan Lampung 1989,

Total Pageviews

Komentar

Dapatkan comment widget ini di sini

Kartegori

Flag Counter

Hubungi Saya

Whatapp: +62-877 0049 6111
Email :johansyahfisika@gmail.com
Alamat
Guru Fisika SMAN 1 Sukaresmi KM4 Kawungluwuk Sukaresmi Cianjur

Upload Tugas / Evaluasi

 

Kumpulan Tugas Fisika semester Ganjil 2023/2024

Arsip Blog

Recent Posts

Popular Posts

youtube