Selamat Datang di Blogger Fisika SMA Negeri 1 Sukaresmi cianjur Bersama Guru Fisika Bapak H. Johansyah,S.Pd... Semoga konten yang ditampilkan bisa membantu memudahkan dalam Proses Pembelajaran Fisika, Khususnya Buat Peserta didik......“Fisika menjelaskan bagaimana dunia di sekitar kita bekerja. Banyak teknologi modern yang saat ini kita manfaatkan merupakan hasil penemuan ilmiah yang dibuat berdasar ilmu fisika. Insinyur menggunakan ilmu fisika untuk merancang pesawat terbang, mobil, gedung, dan elektronik seperti komputer serta telepon seluler.”....... mari kita tetap mengindahkan protokol kesehatan dari penyebaran COVID-19 dengan selalu mencuci tangan, menjaga jarak, hindari dari kerumunan massa serta tetap selalu memakai Masker ... 10/01/2012 - 11/01/2012 ~ H. Johansyah, S.Pd
  • KEGIATAN MGMP FISIKA CANJUR

    Diskusi Kelompok tentang Silabus Fisika SMA kurikulum 2013 yang direvisi Tahun 2017 di SMAN 2 Cianjur Jawa Barat.

  • UJIAN PRAKTEK FISIKA 2019

    Kegiatan Ujian Praktikum Fisika kelas 12-IPA tahun 2019 di Laboratorium fisika SMAN 1 Sukaresmi.

  • PRAJABNAS CPNS 1995

    Photo bersama dari beberapa peseta Prajabnas CPNS Wilayah Bogor sukabumi Cianjur di Wisma Haji Sukabumi tahun 1995/1996.

  • BIMTEK KURIKULUM 2013

    Kegiatan Bimtek Kurikulum 2013 sebagai Guru Sasaran tingkat SMA Mapel Fisika sewilayah Jawa Barat di Hotel Anugrah Bandung 2016.

  • KUNJUNGAN KE ANJUNGAN IPTEK DI TMII

    Kegiatan Kunjungan kerja MGMP Fisika Cianjur Ke Anjungan IPTEK Taman Mini Indonesia Indah tahun 2017.

  • SABUGILAS 12-IPA7

    foto bersama setelah Peluncuran Karya Buku SABUGILAS 12-IPA7 bersama wali kelas dan Editor tahun 2021.

  • SMART-LAB

    Pelatihan guru STEAM yang nampak dalam foto adalah guru-guru Fisika Kabupaten Cianjur di Hotel Telaga Biru 2015.

  • KEGIATAN PENINGKATAN KARIR BAGI GURU

    penyusunan Soal USBN Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Penilaian Kerja Guru MGMP PPKN, Bahasa Indonesia,Kimia, Matematika,dan Fisika Kab. Cianjur di Wisma Sinar Kasih Pacet cianjur tahun 2017 .

  • KEGIATAN IHT Sekolah

    Memberikan Materi Tentang Pemanfaatan Blogger sebagai media Alternatif Pembelajaran Secara Daring .

  • KEGIATAN IHT Sekolah

    Simulasi Pembuatan Blogger Guru Mata pelajaran sebagai media E-Learning .

  • Kebersamaan dg murid kelas X-7 2023

    Pembagian Hasil Belajar STS Ganjil 2023 di SMAN 1 Sukaresmi .

  • KEGIATAN MGMP Fisika Kab.Cianjur 2023

    Restrukturisasi Kepengurusan MGMP Fisika Kab. Cianjur 2023 di SMAN 2 Cianjur Selasa, 21/11/2023 .

  • KEGIATAN MGMP Fisika Kab.Cianjur 2023

    Serah Terima Ketua Kepengurusan MGMP Fisika Kab. Cianjur 2023 yang Baru dari bapak Dwi Satoto ke Bapak H. Asep Suryana, M.PFis di SMAN 2 Cianjur Selasa, 21/11/2023.

Konsep "BENDA ELASTIS"

sekilas Konsep tentang benda elastis, silahkan download disini
Share:

LKS FISIKA "GAYA PEGAS DAN GERAK HARMONIS"


Kepada seluruh Siswa Kelas XIIPA 1 - XIIPA-5, yg mengambil Mata Pelajaran Fisika dibawah bimbingan bpk. H. Johansyah, S.Pd diharap melakukan praktikum Mandiri yg dilaksanakan secara bebas dg batasan waktu pengumpulan tertera dalam lks yg dilakukan secara kelompok. lembaran Kerjanya (LKS-nya ) silahkan Download disini
Share:

TOP SCORE FISIKA X

Berikut ini nama-nama siswa yg termasuk dalam daftar top score nilai fisika hasil UTS tahun 2012/2013 yg diselenggarakan pada hari Jumat, 12-10-2012, yAang dibawah Bimbingan Bpk H. JOHANSYAH, S.Pd:

1. ANNA RIZKY SOPANDI (X4) SCORE 17
2. CHINDY MEISY PUTRI M (X4) SCORE 15
3. DOMINIKA WR (X4) SCORE 17
4. GHIFFANI AHMAD NH (X4) SCORE 16
5. AKMAL RAMADHAN (X4) SCORE 15
6. PUTRYAS DP (X4) SCORE 15
7. RIVA RAZMAYANTI (X4) SCORE 16
8. SANDI KURNIA (X4) SCORE 15
9. ALFIAN RAHMA PUTRA (X5) SCORE 16
10. ALIFA FIRDA (X5) SCORE 15
11. TASYA WIRDATI (X5) SCORE 15
12. PANDU PANGESTU (X5) SCORE 15
13. M. FAJAR NUGRAHA (X4) SCORE 14
14. WIKA WIDASWARA (X5) SCORE 14
15. M. RIBHI ABDILLAH (X5) SCORE 14

score tersebut diatas merupakan score rgabungan dari jawaban pilihan ganda dan essay.

MAKLUMAT INI SEKEDAR UNTUK MOTIVASI SAJA,
Share:

KARAKTER ISTRI SOLEHAH

Wanita Shalihah (isteri shalihah) merupakan sebaik-baik dan semulia-mulia gelar
yang diberikan kepada wanita kekasih Allah. Titel atau gelar itu bukan sekadar nama
dan kebanggaan, tetapi dia adalah buah dari satu perjuangan panjang dalam
kehidupan seorang wanita. Masyarakat Muslim diingatkan, supaya waspada terhadap
khadraauddiman, yaitu wanita cantik yang tumbuh dewasa di tempat yang buruk.
BANYAK wanita mendambakan titel itu, tetapi sangat sedikit yang sampai kepada
tujuan yang dirindukan. Sebab, perjalanan panjang yang harus ditempuh oleh
seorang wanita meng-haruskannya melalui jalan yang terjal, berkelok, ber-batu, naik
bukit dan turun gunung, penuh onak dan duri. Kenanglah sejenak perjalanan hidup
para pemimpin wanita ahli sur-ga, yaitu sebaik-baik wa-nita sebagaimana sabda
Rasulullah Saw berikut ini.
Sebaik-baik wanita ialah Maryam binti Imran dan sebaik-baik wanita ialah
Khadijah binti Khuwailid. (HR. Bukhari Muslim). Dari Abu Musa ra. berkata:
Rasulullah Saw bersabda: Lelaki yang sempurna ba-nyak, tetapi tidak demikian
halnya bagi wanita kecuali Asiah istri Fir’aun dan Mar-yam binti Imran. Dan sesungguhnya
keutamaan Aisyah atas wanita lainnya seperti ke-utamaan tsarid (lauk yang
berminyak) atas makanan lainnya. (HR. Bukhari). Nabi Saw bersabda: Fati-mah
adalah pemimpin wa-nita ahli surga . (HR. Bukhari)
Kesemua wanita yang disebut di dalam hadits-hadits di atas, yang diberi gelar
sebagai sebaik-baik wanita ahli surga (Mar-yam, Asiah, Khadijah, Aisyah dan
Fatimah) ada-lah wanita-wanita yang perjalanan hidupnya pe-nuh dengan ujian dan
tan-tangan. Mereka ditimpa banyak musibah dan bala bencana, baik dalam urusan
keluarga, masya-rakat dan musuh-musuh Allah dan Rasul-Nya. Na-mun mereka
tidak ber-geming dari keimanan dan ketaatan kepada Allah Swt.
Apakah ciri dan karakter yang dimiliki da-lam menjalankan ke-hidupan sehari-hari,
se-hingga dengan tegar ber-tahan dari segala amuk duniawi, dan mendapat-kan gelar
mulia se-bagai wanita/istri shalihah? Se-cara umum dijelaskan di dalam al-Qur’an,
Allah Swt berfirman:|
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah
melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wa-nita), dan
karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu
maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri[ ketika
suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). (Qs. An Nisaa’ 4:
34)
Inilah ayat yang me-nerangkan secara terpe-rinci tentang ihwal kaum wanita dalam
ke-hidupan rumah tangga yang berada di bawah ke-pemimpinan kaum pria.
Disebutkan bahwa ada dua jenis wa-nita: yang shalihah dan yang tidak shalihah. Lalu
ciri shalihah antara lain adalah taat, yaitu taat ke-pada Allah Swt, kepada Rasul Nya
dan taat kepada suami. Selain itu dia betah tinggal di rumah, bersikap ma’ruf kepada
suami dan menjaga kehormatan diri di saat suaminya tidak ada di rumah.
Ats-Tsauri dan Qata-dah mengatakan: Arti menjaga kehormatan diri di saat suami
tidak ada di rumah adalah menjaga segala sesuatu yang mesti dipelihara, baik
berkenaan dengan kehormatan diri maupun harta. Sementara itu Ibnu Jarir dan al-
Baihaqi meriwayatkan ha-dits dari Abu Hurairah yang menyatakan bahwa Nabi Saw
bersabda:
Sebaik-baik wanita adalah yang menawan hati-mu bila engkau pandang, taat
manakala engkau perintah, dan menjaga hartamu serta memelihara kehormatan dirinya
ketika engkau tidak ada di rumah. Kemudian Rasulullah Saw. membaca ayat
tersebut di atas. (Qs. An Nisaa’ 4: 34).
Syeikh Muhammad Abduh mengatakan bahwa yang dimaksud dengan menjaga
kehormatan diri di sini adalah menutup apa yang dapat membuat malu ketika
diperlihatkan atau diungkapkan. Artinya, menjaga segala sesuatu yang secara khusus
berke-naan dengan rahasia suami istri, serta tidak menceritakan rahasia su-aminya
kepada siapa-pun kecuali kepada orang yang benar-benar dipercaya ka-rena ingin
mencari solusi keruwetan rumah tangga.
Secara syar’i, yang juga bisa dikategorikan da-lam hal ini adalah keha-rusan
merahasiakan se-gala sesuatu yang berkait-an dengan hubungan intim suami istri,
termasuk di da-lamnya menceritakan hal-hal yang tidak senonoh. Jangan seperti
khadrau’ud-diman, seperti yang sering ditayangkan infotainment tv, mengumbar
segala au-rat keluarga sehingga o-rang jijik mendengarnya.
Apatah lagi bila sam-pai ke bentuk-bentuk peri-laku yang mereka laksana-kan
sebagai pasangan sua-mi isteri yang tidak layak didengar oleh selain me-reka. Selain
itu juga dapat difahami bahwa ungkapan yang disebut oleh al-Qur-’an di atas,
merupakan salah satu ungkapan yang memiliki arti kiasan yang amat mendalam:
meng-hentak kaum wanita yang keras hati, namun bisa di-fahami rahasianya oleh
mereka yang berhati lembut.
Kaum wanita me-mang memiliki naluri yang demikian lembut, dimana anda sekalian
bisa mene-robos hati mereka hanya dengan menyentuh ujung jarinya saja. Jantung
me-reka memiliki nadi-nadi peka yang segera memom-pakan darah ke raut wajah
mereka manakala mene-rima rangsangan.
Maka tidak dibenar-kan menghubungkan lang-sung kalimat hifzhul ghaib (menjaga
harta dan kehor-matan diri) dengan kalimat bima hafizhallah (sebagai-mana Allah
menjaga diri-nya). Sebab perpindahan yang demikian drastis dari penuturan rahasia
diri yang tersembunyi ke arah penuturan penjagaan Allah yang demikian jelas
memalingkan seseorang untuk berfikir secara ber-kepanjangan tentang hal-hal yang
berada di balik tabir-tabir rahasia pribadi suami istri. Yakni, hal-hal yang
tersembunyi dan rahasia, untuk dialihkan pada pengawasan Allah Azza wajalla.
Penghormatan yang diberikan kepada kaum wanita melalui kesaksian Allah tersebut
di atas, di-maksudkan agar mereka tetap terjaga dari jamahan tangan-tangan kotor,
pan-dangan mata jahil, atau pergunjingan, di saat sua-mi mereka tidak berada di
rumah, melalui bujukan, rayuan berupa lembaran-lembaran uang, mobil mewah,
rumah indah atau beberapa kerat roti.
Jadi, wanita-wanita shalihah ialah wanita yang menjaga harta dan kehor-matan
dirinya ketika su-aminya tidak di rumah, sebagaimana Allah telah menjaga mereka.
Itulah yang menjadi sifat shalihah kepada mereka. Sebab se-orang wanita yang shalihah
akan selalu men-dapat pengawasan dari Allah Swt, dan ketakwaan yang
mereka miliki me-nyebabkan mereka bisa menjadi wanita-wanita yang terpelihara
dari sifat khianat dan mampu men-jaga amanat.
Oleh karena itulah yang dimaksud dengan Wanita Shalihah dalam ayat di atas adalah
mereka yang selalu taat kepada Allah Swt, Rasul Nya, suaminya dan tidak memperturutkan
hawa nafsu-nya dalam hidup harian-nya. Apabila dikaitkan arti ayat yang
disebutkan di atas tepat sekali untuk menggambarkan ihwal kaum wanita masa kini
yang senang membeberkan rahasia-rahasia rumah tangga sendiri, atau rumah tangga
orang lain (gosip wanita sinetron) dan tidak bisa menjaga harta dan kehormatan
dirinya mana-kala suami mereka tidak berada di rumah bukanlah termasuk dalam
koridor wanita shalihah.
Jangan seperti khad-rau’uddiman, seperti yang sering ditayangkan infotai-ment tv,
mengumbar segala aurat keluarga sehingga orang jijik mendengarnya. Jika diamati
dengan seksa-ma keterangan diatas, ma-ka dapat disimpulkan bah-wa isteri yang
shalihah mempunyai karakter se-bagai berikut:
1. Menaati Allah dan Rasul Nya
Dengan ketaatannya itulah sebagai aset terbesar baginya untuk meraih ganjaran
tertinggi sebagai buah dari ilmu dan iman-nya. Yaitu surga yang pe-nuh dengan
kenikmatan, dia kekal didalamnya se-lama-lamanya. Allah Swt. berfirman:|
(Hukum-hukum ter-sebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barang-siapa
taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah me-masukkannya kedalam syurga
yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan
itulah kemenangan yang besar. (Qs. An Nisaa’, 4: 13)
Firman Allah lagi: Dan barangsiapa yang men-taati Allah dan Rasul(Nya), mereka
itu akan bersama-sa-ma dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah,
yaitu: nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang
shalih. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (Qs. An Nisaa’, 4: 69)
Abu Hurairah ra ber-kata, Rasulullah Saw ber-sabda: Semua ummatku akan masuk
surga kecuali yang enggan (tidak mau). Pa-ra sahabat bertanya: Siapa-kah yang
enggan itu wahai Rasulullah? Beliau men-jawab: Barang siapa yang ta’at kepadaku
(mengikuti Sunnahku), dialah yang akan masuk surga, dan barang siapa yang
mendurhakaiku, maka dialah yang yang enggan masuk surga. (HR Bukhari)
Maka demikian pula seorang wanita atau isteri, dia akan masuk surga de-ngan
menaati Allah dan Rasul-Nya dengan se-benar-benarnya.
2. Menaati Suami
Ketaatan kepada su-aminya merupakan pin-tu keselamatan baginya un-tuk meraih
kenikmatan yang kekal dan abadi di surga. Rasulullah Saw bersabda:
Jika seorang isteri itu telah menunaikan shalat lima waktu, dan shaum (puasa) di
bulan Ramadhan, dan men-jaga kemaluannya dari yang haram serta taat kepada
suaminya, maka akan di-persilakan: masuklah ke surga dari pintu mana saja kamu
suka. (HR. Ahmad)
Diriwayatkan dari Ummu Salamah, bahwasa-nya Asma datang kepada Nabi dan
berkata: Sesung-guhnya aku adalah utusan dari kaum wanita Muslim, semua mereka
berkata dan berpendapat sebagaimana aku Wahai Rasulullah, se-sungguhnya Allah
telah mengutusmu kepada laki-laki dan wanita, kami telah beriman kepadamu dan
mengikutimu, (namun) ka-mi kaum wanita merasa dibatasi dan dibelenggu. Padahal
kamilah yang me-nunggu rumah mereka, tempat menyalurkan nafsu mereka, kamilah
yang mengandung anak-anak mereka, sedang mereka dilebihkan dengan sholat
berjamaah, menyaksikan jenazah dan berjihad di jalan Allah.
Dan apabila mereka ke luar berjihad, kamilah yang menjaga harta me-reka dan
kamilah yang me-melihara anak-anak me-reka, maka apakah kami tidak
mendapatkan bagian pahala mereka wahai Rasulullah? Maka ber-palinglah
Rasulullah ke-pada para sahabatnya dan bertanya: Apakah tadi ka-mu sudah
mendengar pertanyaan sebaik itu dari seorang perempuan ten-tang agamanya?
Mereka menjawab: Ya, Demi Allah wahai Rasulullah, kemu-dian beliau bersabda:
Pergilah engkau wahai Asma dan beritahukanlah kepada wanita-wanita yang
mengutusmu bahwa layanan baik salah seorang kamu kepada suaminya, meminta
keridhaannya dan menuruti kemauannya menyamai (pahala) amal-an laki-laki yang
engkau sebutkan tadi. Maka Asma pun pergi sambil bertahlil dan bertakbir karena
gem-biranya dengan apa yang diucapkan Rasulullah ke-padanya. (Al Istii’aab, Ibnu
’Abd al Bar)
Dari Ibnu Abbas ra ia berkata, wakil wanita ber-kata: Wahai Rasulullah, saya wakil
dari kaum wanita untuk berjumpa denganmu. Sesungguhnya jihad hanya diwajibkan
atas kaum laki-laki saja, sekiranya mereka menang mereka memperoleh pahala dan
sekiranya mereka terbunuh, maka mereka senantiasa hidup dan diberi rizki di sisi
Rabb mereka. Sedangkan kami golongan wanita menjalankan tugas (berkhidmat)
untuk mereka, maka adakah bagian kami dari yang tersebut? Maka Rasulullah
menjawab, Sam-paikanlah kepada siapa saja dari kaum wanita yang eng-kau temui,
bahwa taat kepada suami dan mengakui hak sua-mi adalah menyamai yang demikian
itu, dan amat sedikitlah di antara kamu yang mampu melaksana-kannya. (HR al
Bazzar)
3. Melayani Suami
Sebagian isteri sangat taat kepada suaminya, tapi kurang pandai melayani suami
dengan sebaik-baik-nya. Maka jika taat kepada suami dan pandai me-layaninya, hal
itu merupa-kan kemuliaan tersendiri yang mengangkat derajat-nya meraih
keselamatan di dunia dan akhirat.
Ummu Salamah ra berkata, Rasulullah Saw bersabda: Tiap-tiap isteri yang mati
diridhai oleh suaminya, maka ia akan masuk surga. (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu
Majah).
Dari Abdullah bin Abi Aufa ia berkata, Mu’adz di-utus ke Yaman atau Syam dan dia
melihat orang-orang Nashrani bersujud kepada pembesar-pem-besar dan kepada
pendeta-pendetanya. Maka beliau berkata dalam hatinya sesungguhnya Rasulullah
lebih layak untuk di-agungkan (daripada me-reka). Maka tatkala ia da-tang kepada
Rasulullah ia berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku melihat orang-orang
Nashrani bers-ujud kepada pembesar-pem-besar dan kepada pendeta-pendetanya,
dan aku berkata dalam hatiku sesungguhnya engkaulah yang lebih layak untuk
diagungkan (daripada mereka) lalu beliau bersabda: Andaikata aku boleh memerintahkan
seseorang bersujud kepada seseorang, maka sung-guh akan kuperintahkan
isteri bersujud kepada suami-nya dan seorang isteri belum dikatakan menunaikan
kewajibannya terhadap Allah sehingga menunaikan ke-wajibannya terhadap suami
seluruhnya, sehingga andai-kan (suaminya) memerlu-kannya di atas kendaraan,
sungguh ia tidak boleh me-nolaknya. (HR Ahmad)
4. Menjaga Kehormatan Diri
Ciri keempat inilah yang merupakan kunci dari keshalihan seorang isteri yang berada
di bawah pengawasan suaminya yang shalih. Lelaki yang memiliki isteri dengan karakteristik
seperti ini ber-arti telah memiliki harta simpanan yang terbaik.
Dari Abu Umamah ra, dari Nabi Saw beliau ber-sabda: Tidak ada yang paling
bermanfaat bagi se-orang (lelaki) Mukmin se-su-dah bertaqwa kepada Allah daripada
memiliki isteri yang shalihah, yaitu jika ia di-perintah ia taat, jika ia dipan-dang
menye-nangkan hati, dan jika ia digilir ia tetap ber-buat baik, dan jika ia ditinggalkan
(suaminya) ia tetap menjaga suaminya dalam hal dirinya dan harta
suaminya. (HR Ibnu Majah)
Dari Ibn Abbas ra Rasulullah Saw bersabda: Ada empat perkara siapa yang
memilikinya berarti mendapat kebaikan di dunia dan akhirat, yaitu hati yang
bersyukur, lisan yang selalu berzikir, tubuh yang bersabar ketika ditimpa bala
bencana (musibah) dan isteri yang ti-dak menjerumuskan suami-nya dan merusakkan
harta bendanya. (HR Thabrani dengan isnad Jayyid).
Wanita paling baik ada-lah wanita (isteri) yang apabila engkau meman-dangnya
menggembirakan-mu, apabila engkau menyu-ruhnya dia pun menaati, dan apabila
engkau pergi dia juga memelihara dirinya dan menjaga hartamu. (HR Abu Dawud.
Derajat hadits oleh al Hakim dinyatakan shahih).
Semoga para akhwat mampu memiliki karakter tersebut sehingga melayak-kannya
mendapat pahala yang telah dijanjikan Allah Swt. Mereka menjadi par-tner dalam
perjuangan fi sabilillah, dan menjadi pendamping setia dikala suka dan duka bersama
suami yang dicintainya. Amien Ya Rabbal Alamin.
Share:

Top Score Fisika Kls XI IPA SMAn 1 Sukaresmi

Dari Hasil UlangAn Tengah Semester (UTS) Fisika Kelas XI IPA SMAN 1 Sukaresmi Cianjur dibawah bimbingan Bpk. H. Johansyah, S.Pd, yg diselenggarakan pada hari selasa tetanggal 9 Oktober 2012. setelah di periksa secara teliti pada jawaban siswa yg terkatagori masuk betul 15 point ke atas pada Soal Pilihan Ganda, maka dapat disebutkan beberapa Nama siswa yg termasuk Top Score:


1. AYU AGUSTINA (XIA3) SCORE 19
2. ARVINA RUSLI (XIA4) SCORE 19
3. NIKEN JANUARI PUSPA (XIA5) SCORE 17
4. ZANAH RAHMAWATI (XIA1) SCORE 17
5. RANI DWI RUBIANTI (XIA1) SCORE 17
6. ANI NURAENI (XIA5) SCORE 16
7. IMEL ANITYA (XIA5) SCORE 16
8. SITI ROBIAH (XIA1) SCORE 15
9. NELINDA FITRIANTI (XA1) SCORE 15
10. HERLINA APRILIA (XIA2) SCORE 15
11. ICA NURUL A (XIA2) SCORE 15
12. SITI ROSITAH (XIA2) SCORE 15
13. ANITA HN (XIA3) SCORE 15
14. CITRA LESTARI (XIA3) SCORE 15
15. MAYA DWIJAYANTI (XIA3) SCORE 15
16. NENDEN ULFIANI (XIA4) SCORE 15
17. ASRI KUSUMA (XIA5) SCORE 15

Untuk soal essay tidak diumumkan top scorenya. hanya nanti nilai jadi hasil UTS adalah gabungan dari Jawaban pilihan ganda dengan Jawaban essay.


thanks atas perhatiannya, jadikan ini sebagai motivasi...
Share:

10 Sikap dan sifat yang sangat penting bagi Guru



Untuk menjadi seorang guru yang baik sebenarnya tidaklah sulit, tetapi apa ya parameternya ? Nih ada beberapa ramuan yang diambil dari bukunya Pak Mulyasa...Kira-kira saya udah termasuk belum ya...paling gak beberapa yang disebutin dibawah ini.....

1.Adil

Seorang guru harus adil dalam memperlakukan anak-anak didik harus dengan cara yang sama, misalnya dalam hal memberi nilai dan menghukum anak. Jangan mentang-mentang ada anak titipan si A dan si B lalu memberlakukan eksekusi ekslusif....halah bahasanya !!!

2.Percaya dan suka terhadap murid-muridnya

Seorang guru harus percaya terhadap anak didiknya. Ini berarti bahwa guru harus mengakui bahwa anak-anak adalah makhluk yang mempunyai kemauan, mempunyai kata hati sebagai daya jiwa untuk menyesali perbuatannya yang buruk dan menimbulkan kemauan untuk mencegah hal yang buruk. Menyitir dari kalimat Atasanku di Kantor, Kita harus bisa memuliakan anak didik kita, duh...indah sekali bahasanya. Hayo...jangan pada egois ya dalam memberikan kasih sayang kepada anak didiknya....!!!!

3.Sabar dan rela berkorban

Kesabaran merupakan syarat yang sangat diperlukan apalagi pekerjaan guru sebagai pendidik. Sifat sabar perlu dimiliki guru baik dalam melakukan tugas mendidik maupun dalam menanti jerih payahnya. Ingat kalo cepat marah wajah makin tambah jelek loh...tuh lihat mamanya Sinchan kalo lagi marah....sampe keluar api khan dari telinganya...mau....?????

4.Memiliki Perbawa (gezag) terhadap anak-anak

Gezag adalah kewibawaan. Tanpa adanya gezag pada pendidik tidak mungkin pendidikan itu masuk ke dalam sanubari anak-anak. Tanpa kewibawaan, murid-murid hanya akan menuruti kehendak dan perintah gurunya karena takut atau paksaan; jadi bukan karena keinsyafan atau karena kesadaran dalam dirinya.

5.Penggembira.

Seorang guru hendaklah memiliki sifat tertawa dan suka memberi kesempatan tertawa bagi murid-muridnya. Sifat ini banyak gunanya bagi seorang guru, antara lain akan tetap memikat perhatian anak-anak pada waktu mengajar, anak-anak tidak lekas bosan atau lelah. Sifat humor yang pada tempatnya merupakan pertolongan untuk memberi gambaran yang betul dari beberapa pelajaran. Yang penting lagi adalah humor dapat mendekatkan guru dengan muridnya, seolah-olah tidak ada perbedaan umur, kekuasaan dan perseorangan. Dilihat dari sudut psikologi, setiap orang atau manusia mempunyai 2 naluri (insting) : (1) naluri untuk berkelompok, (2) naluri suka bermain-main bersama. Kedua naluri itu dapat kita gunakan secara bijaksana dalam tiap-tiap mata pelajaran, hasilnya akan baik dan berlipat ganda.

6.Bersikap baik terhadap guru-guru lain

Suasana baik diantara guru-guru nyata dari pergaulan ramah-tamah mereka di dalam dan di luar sekolah, mereka saling menolong dan kunjung mengunjungi dalam keadaan suka dan duka. Mereka merupakan keluarga besar, keluarga sekolah. Terhadap anak-anak, guru harus menjaga nama baik dan kehormatan teman sejawatnya. Bertindaklah bijaksana jika ada anak-anak atau kelas yang mengajukan kekurangan atau keburukan seorang guru kepada guru lain.

7.Bersikap baik terhadap masyarakat
Tugas dan kewajiban guru tidak hanya terbatas pada sekolah saja tetapi juga dalam masyarakat. Sekolah hendaknya menjadi cermin bagi masyarakat sekitarnya, dirasai oleh masyarakat bahwa sekolah itu adalah kepunyaannya dan memenuhi kebutuhan mereka. Sekolah akan asing bagi rakyat jika guru-gurunya memencilkan diri seperti siput dalam rumahnya, tidak suka bergaul atau mengunjungi orang tua murid-murid, memasuki perkumpulan-perkumpulan atau turut membantu kegiatan masyarakat yang penting dalam lingkungannya.

8.Benar-benar menguasai mata pelajarannya

Guru harus selalu menambah pengetahuannya. Mengajar tidak dapat dipisahkan dari belajar. Guru yang pekerjaannya memberi pengetahuan-pengetahuan dan kecakapan-kecakapan kepada muridnya tidak mungkin akan berhasil baik jika guru itu sendiri tidak selalu berusaha menambah pengetahuannya. Jadi sambil mengajar sebenarnya guru itu belajar.

9.Suka pada mata pelajaran yang diberikannya

Mengajarkan mata pelajaran yang disukainya hasilkan akan lebih baik dan mendatangkan kegembiraan baginya daripada sebaliknya. Di sekolah menengah hal ini penting bagi guru untuk memilih mata pelajaran apa yang disukainya yang akan diajarkannya.

10.Berpengetahuan luas

Selain mempunyai pengetahuan yang dalam tentang mata pelajaran yang sudah menjadi tugasnya akan lebih baik lagi jika guru itu mengetahui pula tentang segala tugas yang penting-penting, yang ada hubungannya dengan tugasnya di dalam masyarakat. Guru merupakan tempat bertanya tentang segala sesuatu bagi masyarakat. Guru itu mempunyai dua fungsi isitimewa yang membedakannya dari pegawai-pegawai dan pekerja-pekerja lainnya di dalam masyarakat. Fungsi yang pertama adalah mengadakan jembatan antara sekolah dan dunia ini. Fungsi yang kedua yaitu mengadakan hubungan antara masa muda dan masa dewasa.

Aku udah belum ya...??????????
Share:

Hilangnya Karakter Remaja SMA



Karakter diartikan sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak ataupun budi pekerti (Kamus Poerwadarminta). Akhlak merupakan segala sesuatu yang muncul secara spontan tanpa pemikiran mendalam (Imam Ghazali).

Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita (Ki Hadjar Dewantara). Pembentukan intelektualitas harus dibarengi dengan pembentukan karakter, karena pada dasarnya pendidikan bertujuan mengembangkan potensi-potensi intelektual dan karakter peserta didik.

Kualitas karakter seseorang dapat menentukan martabat dan adab seorang manusia, dalam scope yang lebih luas kualitas karakter sebuah bangsa akan menentukan martabat dan adab bangsa tersebut. Indonesia terkenal memiliki budaya yang beraneka ragam dan keramahtamahan penduduknya. Namun, di sisi lain ada beberapa kasus yang menimpa remaja SMA (yang terjadi selama enam bulan terakhir) yang menimbulkan pertanyaan apakah bangsa Indonesia, terutama remaja usia SMA masih memiliki karakter?. Berikut ini akan disajikan contoh kasus yang menunjukkan remaja SMA yang tidak memiliki karakter:

1. Mati karena kebut-kebutan ketika sahur on the road (bulan Ramadhan)
2. Mati ditusuk akibat bertengkar di club malam
3. Mati di dalam penjara karena sebelumnya terlibat kasus curanmor
4. Mati tenggelam di anak sungai, karena lari dari kejaran tawuran
5. Mati minum racun jenis potas, akibat putus cinta
6. Mati karena overdosis narkoba
7. Mati karena HIV Aids

Dari 7 kasus tragis tersebut, semua melanda anak SMA dalam kurun waktu 6 bulan terakhir. Sungguh sangat disayangkan generasi muda yang harusnya bisa berkontribusi untuk bangsanya, harus mati dengan cara tersebut. Jika berbicara peluang, tentu saja kita bisa menghindari takdir buruk (mati secara tidak wajar) dengan berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari hal-hal yang berbahaya (risk taker).

Hilangnya karakter untuk sebagian besar anak SMA di Indonesia disebabkan oleh beragam faktor, antara lain: perkembangan anak itu sendiri yang terbelakang, keluarga yang tidak harmonis, masalah ekonomi sulit, pergaulan yang menyimpang, school stress, dll.

Analisis yang ditekankan dalam tulisan ini membahas penyebab karakter (anak SMA) yang hilang dari sudut pandang sekolah. Tuntutan sekolah yang agak “merepotkan” menyebabkan beberapa siswa yang tidak dapat survive atau menyesuaikan diri mengalami kejenuhan atau istilah bekennya school stress. Sedikitnya ada tiga penyebab kenapa siswa mengalami school stress sehingga mereka mau “menggadaikan” dan atau menghilangkan karakter baik dalam dirinya, yaitu:

Pertama, Standard nilai lulus (KKM) yang terlalu tinggi.

Penentuan nilai KKM memang dilematis, jika nilai target terlalu rendah (misal 60 atau 65) maka akan membuat suasana KBM kurang kompetitif, para siswa yang pintar akan memiliki sedikit intensif untuk berprestasi. Sebaliknya siswa yang biasa saja (hanya) akan mengejar lolos, bukannya lulus, contoh jika KKM 65 artinya jika siswa tersebut memperoleh nilai 66 maka dia sudah dinyatakan lolos, bukan lulus.

Akan tetapi, jika nilai KKM terlalu tinggi, hal ini bisa berdampak negatif juga terhadap guru dan murid. Bagi guru, jika KKM tinggi tentu saja akan ada tuntutan untuk mengejar target tersebut, oleh karena itu tidak sedikit guru yang hanya menyuruh menghafal materi dan memberikan kisi-kisi sebelum ujian (bukannya memberikan ilmu).

Bagi murid efeknya lebih buruk lagi. KKM tinggi akan menciptakan mental remed (tidak takut jika mendapatkan nilai buruk), apalagi mereka selalu berasumsi setelah remed pasti akan mendapatkan nilai standard KKM yang ditetapkan.

Oleh karena itu standard nilai KKM yang baik harusnya disesuaikan dengan kapasitas dan kemampuan murid di sekolah tersebut. Intinya jangan sampai karena dipatok harus mencapai nilai tertentu, para guru dan murid malah hanya mengejar target nilai dan tidak mendapat esensi apapun dari proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Kedua, Bidang studi yang dipelajari terlalu banyak.

Kelas X (ketika belum penjurusan), hampir semua bidang studi (baik pelajaran IPA, IPS, maupun Bahasa) diberikan kepada murid. Bahkan, ketika kelas XI dan XII masih diberikan juga bidang studi tambahan titipan (seperti Bahasa Jerman, Bahasa Jepang, Bahasa Perancis, Sinematografi, Kewirausahaan, dll).

Dengan beban studi terlalu banyak, tentu saja akan ada mata pelajaran yang menjadi beban, apalagi jika memang minat murid tersebut rendah dan memang sebenarnya kurang perlu untuk diberikan pada saat itu. Contohnya memperkenalkan bahasa asing selain bahasa Inggris memang penting, namun saya rasa itu hanyalah beban karena sebenarnya bahasa asing tersebut bisa dipelajari (dengan cepat) ketika seseorang akan melanjutkan studi/bekerja di negara tujuan. Jika tetap ingin dimasukkan dalam kurikulum, ada baiknya bidang studi ekstra tersebut tidak perlu diujikan dan masuk dalam penilaian rapor (melainkan dengan sertifikasi tersendiri).

Kemudian, mata pelajaran ekstra yang menjadi titipan tersebut sebaiknya tidak memiliki porsi pekerjaan rumah yang terlalu banyak menyita waktu sehingga mengganggu konsenstrasi untuk pelajaran inti (terutama untuk siswa kelas XII). Dengan beban studi yang tidak terlalu banyak (dipaksakan), maka siswa akan lebih bisa fokus dan mendalami bakat dan minat sesuai penjurusan yang diambil.

Kesimpulannya, jangan terlalu banyak memberikan beban studi pelajaran yang terlalu banyak kepada siswa, sebaiknya dilakukan analisis (terlebih dahulu) bidang studi yang akan diberikan sesuai dengan kebutuhan dan kesinambungan antara yang diberikan di SMA / MA dengan jurusan yang dibuka di PTN.

Ketiga, Ketidaksesuaian silabus dengan materi ujian PTN.

Terdapat inkonsistensi antara susunan silabus ketika SMA dengan soal-soal ujian masuk PTN. Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat matriks analisis intensitas kepentingan, yang bisa diklasifikasikan sebagai berikut:


Intensitas Kepentingan Belajar
Kondisi A

Terjadi ketika kelas X semester 1, dimana tidak ada ‘tuntutan keras’ untuk berprestasi dan masuk PTN. Siswa akan dihadapkan dengan semua pelajaran (sebelum penjurusan). Pada fase ini mereka dalam tahap penyesuaian dan bersosialisasi dengan kehidupan sekolah tersebut.

Kondisi B
Saat kelas X semester 2, kondisi belajar ditingkatkan karena siswa dihadapkan dengan penjurusan yang sedikit banyak akan menentukan nasib mereka di kemudian hari. Sebagian besar beranggapan bahwa dengan masuk IPA adalah langkah awal mereka bisa sukses kelak, oleh karena itu mereka akan berjuang untuk bisa masuk IPA, walaupun untuk sebagian besar anak menganggap IPA bukan jurusan yang mereka inginkan.

Kondisi C
Fase ini (kelas XI semester 1 dan 2), para siswa telah masuk dalam penjurusan (IPA, IPS, dan Bahasa) sehingga mereka dituntut untuk lebih fokus dan bertanggung jawab terhadap jurusan yang dipilih. Mereka mulai menyadari belajar itu penting tapi belum merasa mendesak karena fase ini biasanya diisi dengan ikut organisasi / ekstra kurikuler / kepanitiaan.

Bagi kelas XII semester 1, terutama jurusan IPS, sebagian dari mereka banyak yang belum tersadar kalau serangkaian ujian tengah menanti. Hal ini dikarenakan ketika kelas X mereka “gagal” masuk IPA dan ketika kelas XI IPS mereka terbiasa dengan budaya santai.

Kondisi D
Pada saat kelas XII (untuk semua jurusan), biasanya hampir semua siswa SMA telah tersadar betapa pentingnya belajar untuk bisa sukses menghadapi ujian. Akan tatapi ketika mereka mau mulai serius belajar, materi pelajaran yang diajarkan saat kelas XII semester 2 porsinya untuk dijadikan soal UN dan PTN sangat kecil, justru soal-soal yang dikeluarkan adalah materi pelajaran ketika kelas X (ketika belum penjurusan) dan kelas XI (ketika pola belajar mereka masih sangat santai).

Tentu dengan “tekanan jiwa” yang sedang berlangsung saat kelas XII semester 2, mereka harus mengulang kembali pelajaran kelas X dan XI (sambil mengejar materi kelas XII juga). Jika hal ini terjadi, belum tentu pengajar di SMA tersebut bisa mengakomodasi kebutuhan siswa tersebut, fenomena inilah yang membuat kehadiran bimbel marak layaknya kacang goreng.

Yang perlu diperhatikan dan diubah oleh pemerhati pendidikan di Indonesia adalah korelasi antara silabus SMA / MA, persentase tingkat penerimaan siswa di PTN, dan sikap anak di kelas. Jika susunan silabus untuk tiap bidang studi telah disesuaikan dengan tingkat kepentingan dan kebutuhan, maka sikap siswa yang SMA yang berkarakter bisa diwujudkan.

Tujuan akhir yang diharapkan, tiap remaja SMA (yang berkarakter) bisa menjadi insan berpendidikan tanpa harus mengalami school stres, sehingga dapat terhindar dari tindakan konyol yang disebabkan karena masalah sepele. Tujuan lainnya yang tidak kalah penting yaitu mereka bisa diterima di PTN terbaik di seluruh Indonesia.
Share:

diantara karakter guru

Setiap profesi sebenarnya mengandung nilai filsafat di dalamnya. Karyawan berarti orang yang berkarya dan atau dikaryakan. Pekerja adalah orang yang bekerja atau dipekerjakan. Pegawai negeri adalah pegawai untuk melayani anak nagari. Dan guru adalah profesi yang mesti layak digugu lan ditiru atau dipercaya dan diteladani. Satu hal yang menjadi keistimewaan guru dibandingkan profesi lain adalah objek pekerjaan. Tak lain adalah benda hidup yang biasanya disebut murid atau siswa atau peserta didik.

Ya, itulah kehebatan dan keistimewaan guru. Karena peserta didik adalah manusia yang berakal dan bernaluri, mestinya guru pun memberlakukan setiap peserta didik dengan baik dan bijaksana. Guru mesti menjadikan dirinya sebagai pribadi yang layak diteladani dan layak dipercayai. Namun, saya mesti mengelus dada karena masih sering menjumpai perilaku guru yang tidak menjiwai profesinya. Setidak-tidaknya, saya mencatat lima perilaku buruk sang guru.

Merokok

Memang guru memiliki gaji atau uang. Dengan uangnya, guru boleh membeli semua barang yang dikehendaki. Namun, hendaknya guru mesti berpikir jika ingin membeli rokok. Mengapa? Karena kebiasaan merokok termasuk kebiasaan buruk. Selain menyakiti dirinya, merokok juga menyakiti orang lain di sekitarnya. Sebagai guru, berarti guru tersebut menyebarkan penyakit kepada murid-muridnya. Maka, alangkah bijaksananya jika guru tidak lagi merokok, baik di hadapan murid maupun di rumah. Buanglah rokokmu, wahai guru!

Berkata Jorok

Semua perilaku guru mestilah santun. Guru pastilah menjadi sorotan public di mana pun berada. Di masyarakat, profesi guru selalu disebut dan dimuliakan. Maka, semestinya guru berlaku arif, termasuk ketika berbicara. Hendaknya guru tidak suka berkata jorok, kotor, porno, bohong, dan gossip. Semestinya guru lebih suka menjadi pendengar daripada menjadi pembicara. Ketika guru sudah gemar berkata kotor, sesungguhnya ia telah mengotori profesinya. Mohon rekan-rekan guru menjaga lisan dengan tidak suka berkata kotor.

Malas Baca-Tulis

Ilmu pengetahuan begitu pesat berkembang karena dibantu kecanggihan teknologi. Oleh karena itu, hendaknya kita berusaha mengikuti perkembangan itu, terlebih bagi seorang guru. Seharusnya guru berusaha meng-up date keilmuannya agar tidak disalip oleh murid-muridnya. Dan itu hanya dapat dilakukan jika guru gemar membaca dan menulis. Dengan membaca berita dan atau buku, guru akan mendapat banyak informasi baru. Lalu, guru pun berusaha belajar menuangkan gagasannya ke bentuk tulisan. Apakah guru itu akan mengirimkan tulisan itu ke media cetak atau mungkin guru itu suka mem-publish-nya di sini? Silakan saja karena di sini pun banyak guru belajar membaca dan menulis.

Hobi Copas

Bukan rahasia lagi bahwa guru gemar mencontek perangkat pembelajaran dan juga karya-karya ilmiah untuk pengurusan kenaikan pangkat. Semestinya guru menghindari budaya plagiasi alias copy paste. Selain itu termasuk mencuri, budaya copas sangat mengotori profesi guru. Hendaknya guru berusaha menjadi contoh bagi anak didiknya. Dalam keseharian, guru sering memerintahkan anak didiknya untuk jujur. Lalu, mengapa guru justru memberikan contoh ketidakjujuran?

Gemar Bersolek

Penampilan memang diperlukan karena kulit memang penting. Namun, tentu orang akan bertanya-tanya tentang penampilan jika kita gemar berpenampilan secara berlebih-lebihan, terlebih itu dilakukan guru. Guru itu akan berjualan ilmu dan tidak berada di atas catwalk. Lalu, mengapa guru-guru gemar bersolek seraya beralasan demi menjaga penampilan? Lebih baik memikirkan isi kepala daripada memikirkan pikiran kepala orang lain. Perilaku bersolek pasti akan ditiru anak didik sehingga sekolah seakan menjadi ajang gengsi penampilan. Maka, guru hendaknya berpenampilan sederhana dalam balutan keilmuan.

Share:

Kiat Menjadi Panutan Siswa



Kank ,kami sekolah yang “mencetak” generasi muda yang berilmu ,beriman dan berakhlak ,kalau soal membekali knowledge bukan persoalan sulit namun membentuk mental attitude guru kami masih butuh masukan,mengingat akhir akhir ini citra seorang guru mengalami kemerosotan. Apa yang mesti kami bekalkan kepada mereka...?


Citra profesi itu melekat pada pribadi ,artinya bisa saja persepsi masyarakat negatif terhadap suatu profesi namun jika pribadi yang bersangkutan dapat menunjukkan kualitas kepribadian prima maka persepsi itu akan berubah dengan sendirinya...bisa jadi citra guru saat ini dipertanyakan tapi pastikan lulusan anda dapat dibedakan perilakunya dari yang dipersepsi masyarakat.Caranya ;

1. Akhlak lebih utama dari sekedar pengetahuan.

Program pengembangan akhlak diwujudkan dalam kegiatan pembiasaan –pembiasaan program /kurikulum “pendidikan” guru yang anda kembangkan sebagai agenda kegiatan keseharian....lengkap dengan measure and report on progress.


2. Keteladanan pilar utama dari sekedar pencitraan.


“Seeing is believing “ efektifitas sebuah aturan adalah pada implementasi dari tegaknya aturan itu ,bagi siswa contoh nyata dari seorang guru dalam tegaknya peraturan lebih dihargai daripada ancaman sebuah hukuman.

3. Menghargai siswa sebagai mitra belajar.

Seorang guru harus memposisikan diri sebagai mitra belajar siswa, dengan demikian dapat sejajar dalam kegiatan belajar mengajar,mengingat siswa saat ini sangat kaya wawasan nya apalagi sejak adanya kemudahan di dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi.


4. Menghargai dan Mempromosikan Kompetensi Keberbakatan siswa.

Setiap siswa pada dasarnya memiliki kecerdasan,tidak ada siswa bodoh yang ada adalah siswa yang belum tereksplorasi bakat nya harus menjadi mind set para guru

5. Tumbuh kembangkan empati dikalangan guru

Empati adalah kemampuan seseorang menempatkan diri dari sudut pandang ,emosi serta alasan siswa melakukan perbuatan nya. Sehingga guru tidak begitu memberi label,menghukumi dan menghakimi setiap perbuatan siswa yang tidak sesuai dengan harapan tanpa tahu alasan latar belakang yang sebenarnya.

Share:
untuk mempermudah dalam mempelajari konsep fisika saat menghadapi UTS, silahkan klik kisi-kisi soalnya disni
Share:

Mengenai Saya

My photo
Dilahirkan di wonosobo Tanggamus Lampung Sumatera Indonesia, 15 Januari 1971.Dibesarkan di Blambangan Umpu Waykanan lampung, Alumni dari FKIP Pendidikan MIPA Fisika Universitas Lampung 1991.SMAN Blambangan Umpu waykanan Lampung 1989,

Total Pageviews

Komentar

Dapatkan comment widget ini di sini

Kartegori

Flag Counter

Hubungi Saya

Whatapp: +62-877 0049 6111
Email :johansyahfisika@gmail.com
Alamat
Guru Fisika SMAN 1 Sukaresmi KM4 Kawungluwuk Sukaresmi Cianjur

Upload Tugas / Evaluasi

 

Kumpulan Tugas Fisika semester Ganjil 2023/2024

Arsip Blog

Recent Posts

Popular Posts

youtube