Selamat Datang di Blogger Fisika SMA Negeri 1 Sukaresmi cianjur Bersama Guru Fisika Bapak H. Johansyah,S.Pd... Semoga konten yang ditampilkan bisa membantu memudahkan dalam Proses Pembelajaran Fisika, Khususnya Buat Peserta didik......“Fisika menjelaskan bagaimana dunia di sekitar kita bekerja. Banyak teknologi modern yang saat ini kita manfaatkan merupakan hasil penemuan ilmiah yang dibuat berdasar ilmu fisika. Insinyur menggunakan ilmu fisika untuk merancang pesawat terbang, mobil, gedung, dan elektronik seperti komputer serta telepon seluler.”....... mari kita tetap mengindahkan protokol kesehatan dari penyebaran COVID-19 dengan selalu mencuci tangan, menjaga jarak, hindari dari kerumunan massa serta tetap selalu memakai Masker ... 07/01/2021 - 08/01/2021 ~ H. Johansyah, S.Pd
  • KEGIATAN MGMP FISIKA CANJUR

    Diskusi Kelompok tentang Silabus Fisika SMA kurikulum 2013 yang direvisi Tahun 2017 di SMAN 2 Cianjur Jawa Barat.

  • UJIAN PRAKTEK FISIKA 2019

    Kegiatan Ujian Praktikum Fisika kelas 12-IPA tahun 2019 di Laboratorium fisika SMAN 1 Sukaresmi.

  • PRAJABNAS CPNS 1995

    Photo bersama dari beberapa peseta Prajabnas CPNS Wilayah Bogor sukabumi Cianjur di Wisma Haji Sukabumi tahun 1995/1996.

  • BIMTEK KURIKULUM 2013

    Kegiatan Bimtek Kurikulum 2013 sebagai Guru Sasaran tingkat SMA Mapel Fisika sewilayah Jawa Barat di Hotel Anugrah Bandung 2016.

  • KUNJUNGAN KE ANJUNGAN IPTEK DI TMII

    Kegiatan Kunjungan kerja MGMP Fisika Cianjur Ke Anjungan IPTEK Taman Mini Indonesia Indah tahun 2017.

  • SABUGILAS 12-IPA7

    foto bersama setelah Peluncuran Karya Buku SABUGILAS 12-IPA7 bersama wali kelas dan Editor tahun 2021.

  • SMART-LAB

    Pelatihan guru STEAM yang nampak dalam foto adalah guru-guru Fisika Kabupaten Cianjur di Hotel Telaga Biru 2015.

  • KEGIATAN PENINGKATAN KARIR BAGI GURU

    penyusunan Soal USBN Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Penilaian Kerja Guru MGMP PPKN, Bahasa Indonesia,Kimia, Matematika,dan Fisika Kab. Cianjur di Wisma Sinar Kasih Pacet cianjur tahun 2017 .

  • KEGIATAN IHT Sekolah

    Memberikan Materi Tentang Pemanfaatan Blogger sebagai media Alternatif Pembelajaran Secara Daring .

  • KEGIATAN IHT Sekolah

    Simulasi Pembuatan Blogger Guru Mata pelajaran sebagai media E-Learning .

  • Kebersamaan dg murid kelas X-7 2023

    Pembagian Hasil Belajar STS Ganjil 2023 di SMAN 1 Sukaresmi .

  • KEGIATAN MGMP Fisika Kab.Cianjur 2023

    Restrukturisasi Kepengurusan MGMP Fisika Kab. Cianjur 2023 di SMAN 2 Cianjur Selasa, 21/11/2023 .

  • KEGIATAN MGMP Fisika Kab.Cianjur 2023

    Serah Terima Ketua Kepengurusan MGMP Fisika Kab. Cianjur 2023 yang Baru dari bapak Dwi Satoto ke Bapak H. Asep Suryana, M.PFis di SMAN 2 Cianjur Selasa, 21/11/2023.

Arus Listrik dan Hukum Ohm

PERTEMUAN KE-1 
(ARUS LISTRIK , ALAT UKURNYA DAN HUKUM OHM)





Assalamualaikum, wr.wb

Semoga anak-anak semua dalam keadaan sehat walafiat, dan masih tetap semangat dalam mengikuti Kegiatan Belajar Fisika  Dari Rumah secara Daring.

Untuk pertemuan ke-1 Mapel Fisika hari Rabu, 21/07/2021 - 30/07/21,  Kita akan membahas konsep  "RANGKAIAN ARUS SEARAH " yang dalam pertemuan ini akan membahas Sub konsep "Arus listrik, Alat Ukurnya dan Hukum Ohm". materi yang disajikan berupa Video pembelajaran singkat , dokumen File dan contoh soal plus pembahasannya
silahkan untuk disimak dan dipelajari dari dokumen serta video yang diberikan dibawah ini, serta jangan lupa untuk mengerjakan soal latihan yang diberikan:
Apabila konsep yg bapak berikan kurang dipahami atau masih kurang lengkap silahkan untuk mencari referensi bacaan dari sumber lain yang berhubungan dengan konsep tersebut..


Catatan:
  • Jangan lupa untuk mengisi Absensi siswa (ada di menu blogger) yang disesuaikan dengan Jadual jam pelajaran fisika di kelas anda masing-masing... lalu kirim. 
  • Apabila ada sesuatu hal yg perlu disampaikan atau ditanyakan dari postingan konsep ini ...ananda semua bisa kirim komentar di kolom postingan paling bawah dari halaman ini....
  • Bagi siswa siswi yg belum memfollow blog ini? mohon untuk difollow supaya nama anda terdaftar di blogger fisika untuk memudahkan pendataan 






Share:

Persiapan KBM Dimasa Pendemi TA 2021/2022

  • Zoom Meeting: Pengenalan  Blogger sebagai Media Pembelajaran 
  • Hari: Rabu, 21/07/2021: 07.30 - 10.00 
  • Peserta : Siswa Kelas 12-IPA6




Assalamualaikum..wr..wb

Para siswa siswi SMAN 1 Sukaresmi Khususnya Kelas XII-IPA, memasuki tahun Pelajaran baru 2021/2022 tentunya ananda semua sangat menantikan kegiatan belajar mengajar walaupun sampai saat ini konsep pembelajaranya masih menggunakan sistem Belajar dari Rumah (BDR) dengan metode DARING (dalam Jaringan). kegiatan secara DARING diberlakukan  sampai kebijakkan pemerintah tentang protokol kesehatan untuk menghindari Penyebaran COVID-19 Berakhir , dan diperbolehkannya kegiatan belajar mengajar dilaksanakannya disekolah secara Tatap Muka penuh

Perkenalkan Bapak sebagai Guru pengajar Fisika di kelas XII-IPA1 s.d XII-IPA7 pada tahun pelajaran 2021/2022, segala Bentuk kegiatan pembelajaran Fisika secara akademik akan selalu disampaikan / diinformasi  melalui Blogger ini.

Beban Materi Pelajaran Fisika yang akan diajarkan selama ananda di kelas XII dimasa Pendemi covid-19, meliputi:

  1. Rangkai Arus searah
  2. listrik statis
  3. medan magnet
  4. induksi elektromagnetik
  5. Rangkain  Arus bolak-balik
  6. Radiasi Elektromagnetik
  7. Inti atom
silahkan dipersiapkan pembelajaran ananda dengan mencari  daftar konsep diatas /buku sumber yg berkaitan dengan konsep materi diatas.

untuk Presensi atau kehadiran saat pelajaran Fisika terjadual dikelas ananda , ananda semua wajib untuk mengisi absesnsi secara online yang disesuaikan dengan jadual pelajaran fisika dikelas ananda.


Selamat mengikuti...

dan tunggu informasi selanjutnya ...tetap selalu jaga kesehatan dan indahkan protokol kesehatan untuk pencegahan Penyebaran Covid-19...

Wassalam..wr..wb


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Catatan:

  • bila ada hal yg tidak jelas  silahkan hubungi bapak melalui:
  • @WA:087700496111
  • @isi kolom komentar di postingan blogger ini

Share:

Gagal Lulus SBMPTN Bukanlah Akhir Dunia!

 


Bagi Siswa-siswi kelas XII yang berhasil melewati Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dari Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) untuk menghadapi Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), selamat, ya! Cita-cita kamu untuk bisa melanjutkan pendidikan tinggi di kampus impian akhirnya terwujud. Meskipun begitu, jangan terlalu berbangga hati, karena perjuangan baru di bangku perkuliahan baru saja dimulai. 

Sebaliknya, bagi yang belum berhasil, jangan menganggap bahwa ini adalah akhir perjalanan, dan malah menjadi demot alias demotivasi atau kehilangan motivasi. Apalagi malah berujung pada depresi. Jangan sampai ya!!

Daftar Hal yang Bisa Dilakukan Jika Tidak Lulus UTBK SBMPTN

Sejatinya, harapanmu untuk bisa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi tidak menjadi kandas hanya karena kamu tidak lulus UTBK SBMPTN. Pada artikel kali ini, Quipper Blog akan membagikan beberapa hal yang bisa kamu lakukan jika tidak lulus UTBK SBMPTN. Yuk cek sampai selesai.   

1. Kesempatan mencoba lagi di tahun depan

Tidak lulus tahun ini bukanlah akhir dunia, karena kamu masih punya kesempatan untuk ikut SBMPTN di tahun depan dan tahun depannya lagi, alias kamu masih punya dua kali kesempatan. Justru dengan kamu nggak lulus ujian pada tahun ini, kamu jadi lebih memahami karakter soal UTBK SBMPTN melalui tes yang telah kamu ikuti. 

Selain itu, kamu juga bisa belajar dua kali lebih giat untuk persiapan tahun depan. Kamu bisa menggunakan waktu gap year mu dengan lebih leluasa dan mempelajari kembali soal-soal yang berhubungan dengan UTBK SBMPTN. Kamu bisa ikut les pendalaman materi, misalnya dengan berlangganan Quipper Video.  

2. Ikut seleksi mandiri universitas

Mungkin kamu lupa, SBMPTN itu bukan satu-satunya jalur buat masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Berdasarkan Permenristekdikti Nomor 2 Tahun 2015, terdapat satu jalur lagi yang bisa kamu manfaatkan, yakni Seleksi Mandiri. Seleksi ini diadakan dan dikelola sendiri oleh perguruan tinggi. Selain ada tes tertentu yang perlu dilakukan, terdapat pula beberapa persyaratan lain yang perlu kamu perhatikan untuk bisa mengikuti Seleksi Mandiri ini. 

Setiap tahunnya, PTN senantiasa membuka jalur masuk melalui Seleksi Mandiri, dengan jumlah kuota yang telah ditetapkan. Meskipun begitu, tidak otomatis setiap PTN pasti membuka jalur ini ya. Untuk mengetahui lebih jelas daftar kampus, jadwal pelaksanaan tes, serta syarat dan ketentuan, kamu bisa membaca artikel tentang ini ya. 

3. Kuliah di universitas swasta

Mungkin jika kamu hidup pada zaman dahulu, kamu boleh deh gigit jari kalau nggak lulus tes masuk PTN, karena belum banyak pilihan universitas di Indonesia. Kalau sekarang, sudah banyak kampus swasta yang kualitasnya nggak kalah bagus dengan perguruan tinggi negeri lho! Selain itu, peluang kamu lolos seleksinya juga lebih besar selama kamu bisa bayar biaya gedung dan kuliahnya aja. 

Kalau terkendala keuangan, pada dasarnya cukup banyak kampus swasta yang juga memberikan alternatif skema pembayaran yang cukup terjangkau. Selain itu, kampus swasta juga memberikan berbagai kemudahan dengan memberikan beasiswa kepada mahasiswanya. Yuk cek informasi detail kampus di website Quipper Campus. 

4. Kuliah di luar negeri














Ini juga hikmah yang bisa kamu dapatkan kalau kamu nggak lolos SBMPTN. Kamu justru ada alasan untuk meminta orang tua membiayai kamu kuliah di luar negeri. Jadi, akan menyenangkan sekali bisa menuntut ilmu sambil menjelajah di negeri orang bukan? Catatannya, selama kamu bisa bayar biaya kuliah dan hidup di sananya aja sih.

5. Mencoba kerja sejenak

Biasanya nih, motivasi orang untuk kuliah adalah karena ingin menuntut ilmu agar bisa mendapatkan pekerjaan atau karier yang bagus. Nah, mungkin tidak ada salahnya kamu mengisi waktu gap year mu dengan mencoba bekerja di bidang yang kamu minati. 

Keuntungan dari bekerja tentu adalah bisa mendapatkan penghasilan. Selain itu, pengalaman di dunia kerja juga akan membantumu untuk lebih dewasa dalam bertindak. Sambil bekerja, kamu tetap bisa meluangkan waktu untuk belajar dan mempersiapkan diri melanjutkan kuliah di tahun depan. Eits, banyak juga lho perguruan tinggi yang membuka kelas karyawan. Artinya, kamu bisa tetap bekerja dan melanjutkan pendidikan secara bersamaan.  

Quipperian! Gagal UTBK SBMPTN bukanlah akhir. Terdapat berbagai hal yang bisa kamu lakukan. Kamu justru diberikan kesempatan untuk mendorong kemampuan diri agar bisa menjadi lebih baik lagi. Tinggal pilih, mana nih yang paling cocok untukmu. Tetap semangat!


Penulis: Quipper Campus, Diperbarui oleh: Fatia Qanitat








Share:

Persiapan Guru menghadapi tahun Ajaran baru di masa New Normal

Tahun ajaran baru ini menjadi momentum pengelola sekolah dan orangtua untuk membantu siswa beradaptasi memasuki era kenormalan baru belajar di masa pandemi. Kenormalan baru atau new normal ini bukan berarti siswa dipersiapkan kembali bersekolah, namun membantu menyiapkan siswa agar mampu beradaptasi dengan situasi belajar di tengah wabah Covid-19. Lalu apa yang perlu kita bantu agar siswa lebih siap menghadapi tantangan yang mungkin ditimbulkan oleh kenormalan baru belajar ini?

Sebelum dimulainya tahun ajaran baru, guru, kepala sekolah, orangtua, dan siswa perlu berdiskusi bersama untuk mengevaluasi pelaksanaan belajar dari rumah. Terutama untuk menentukan, hal-hal apa yang harus dilanjutkan, dan apa yang harus diubah. Esensi belajar sesungguhnya memberi tantangan dan pengalaman pada anak. Bila beban tantangan tugasnya hanya mencatat ulang buku paket atau menyelesaikan soal-soal, maka siswa cuma belajar pada level rendah. Mereka hanya belajar untuk menghafal atau mengulang gagasan yang ada di buku.

Sekarang banyak guru yang mulai terbiasa memanfaatkan berbagai aplikasi untuk pembelajaran, seperti Google Classroom, Edmodo, Quizzes, Zoom, Webex, atau sejenisnya. Yang terpenting dari belajar jarak jauh ini bukan hanya pada penggunaan teknologi. Jangan sampai penggunaan teknologi hanya menggantikan tempat ceramah guru dari ruang kelas berpindah tempat melalui teknologi virtual. Banyak unsur yang lebih penting dalam menyiapkan proses belajar sekalipun dalam jarak jauh. Yang terutama adalah upaya menyediakan pengalaman belajar yang mendorong siswa lebih banyak mengalami (berbuat atau mengamati), melakukan interaksi, komunikasi, dan ada umpan balik dalam mengkonstruksi pengetahuan sehingga siswa dapat belajar secara bermakna.

Penting untuk berkomunikasi tentang situasi yang berubah ini dengan anak. Guru dan orangtua perlu mendengar suara anak. Tanyakan kepada mereka, apa yang membuatnya bersemangat belajar? Apa yang bermanfaat dan dapat dikembangkan dalam proses belajar mereka yang berubah? Suara anak bisa menjadi bagian desain pembaruan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dirancang oleh guru. Siswalah yang menjadi muara dari keberhasilan pembelajaran. Karenanya, penting bagi guru melibatkan siswa dalam menyiapkan pembelajaran berikutnya.

Guru dan orangtua juga perlu menciptakan kesadaran dan pemahaman tentang arti dan implikasi belajar di masa pandemi bagi anak. Perkenalkan realitas baru yang terjadi dalam percakapan sehari-hari dengan anak. Mereka harus menyadari bahaya dan resiko penularan virus sehingga membuat siswa lebih waspada. Protokol pencegahan juga harus menjadi bagian dari pembiasaan sehari-hari yang dilakukan siswa. Mulai rutin mencuci tangan dengan sabun minimal 20 detik, menggunakan masker, sampai menjaga jarak.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan  telah menegaskan pembukaan kembali sekolah akan diputuskan berdasarkan pertimbangan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Prinsipnya, keselamatan dan kesehatan anak harus menjadi prioritas utama (Kompas, 27 Mei 2020). Bila diputuskan siswa kembali bersekolah, sebaiknya tidak diberlakukan untuk semua sekolah. Hanya daerah zona hijau atau tanpa kasus baru Covid-19 yang diperkenankan membuka sekolah. Kitapun harus belajar dari beberapa negara yang sudah membuka sekolah. Perancis dan Korea Selatan kembali menutup sekolah, setelah ditemukan kembali kasus baru Covid-19. Pembukaan sekolah di Indonesia harus betul-betul mempertimbangkan keamanan siswa. Tatap muka di sekolah ini, misalnya diprioritaskan untuk siswa yang memerlukan.

Mungkin untuk memfasilitasi mereka yang tidak memiliki akses internet atau memerlukan pendampingan belajar khusus dari guru. Hanya perlu dipastikan guru, orangtua, dan siswa harus melaksanakan protokol pencegahan penularan virus. Selain itu jumlah siswa perkelas juga dibatasi, maksimal 10 siswa dalam satu kelas. Jam tatap muka juga lebih menerapkan pertemuan berkualitas yang tidak lebih dari 2-3 jam perhari, dan tidak harus setiap hari. Sekolah membuat shift belajar di kelas yang diatur penjadwalannya. Siswa yang menggunakan kendaraan umum tetap harus belajar dari rumah. Prinsipnya, semua aktivitas yang berpotensi terjadinya penularan virus harus dibatasi.

Guru juga perlu dilatih merancang pembelajaran bauran (blended learning) yang mengkombinasikan tatap muka di kelas dan pembelajaran daring. Model pembelajaran bauran ini dapat menjadi bagian dari kenormalan baru belajar. Siswa yang tidak dapat mengakses pembelajaran daring perlu dibantu. Apakah sekolah dapat meminjami fasilitas seperti gawai pintar atau tablet, dan menyediakan akses internet untuk siswa.

Anggaran sekolah perlu diatur ulang agar dapat membantu semua siswa bisa mengakses pembelajaran dengan segala keterbatasannya. Guru yang belum terbiasa menggunakan teknologi, harus difasilitasi agar mereka bisa memanfaatkannya untuk pembelajaran. Yang juga lebih penting, membantu guru untuk mampu menyediakan pembelajaran berkualitas yang bermakna untuk siswanya dalam kenormalan baru belajar.

Aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran di masa new normal meliputi, partisipasi aktif keluarga di mana ketika pembelajaran berlangsung di rumah, maka anggota keluarga harus dilibatkan menjadi fasilitator pembelajaran. Mereka dapat dilibatkan dalam memberikan bimbingan dan bantuan untuk membuat proses belajar menyenangkan bagi siswa. Tentunya hal ini perlu dukungan sekolah yang melatih peran keluarga dalam mendampingi anak belajar di rumah.

Aspek selanjutnya yang perlu diperhatikan yaitu pergeseran ruang belajar. Satu hal yang substansial dalam proses pembelajaran bukan terletak pada gedung sekolah atau ruang kelas. Belajar sekarang terjadi di rumah, di dalam ruang pribadi anak. Pemanfaatan internet membuat ruang belajar dapat dilakukan melalui perangkat pribadi tanpa harus pergi ke suatu tempat secara fisik.

Selain aspek di atas aspek pembelajaran individual dan berbeda juga perlu diperhatikan. Individual dan berbeda berarti mengajar setiap siswa harus dilakukan secara unik. Tujuan pembelajaran mungkin tetap sama untuk sekelompok siswa tetapi siswa secara individu dapat berbeda. Beberapa siswa mungkin belajar lebih baik melalui menonton video sementara beberapa perlu membaca buku bacaan. Aksesibilitas materi pembelajaran dan mendistribusikan sumber belajar dari rumah ke rumah dapat menjadi tantangan bagi guru. Aspek yang terakhir yaitu aspek dari ujian ke penilaian formatif yang meliputi evaluasi pembelajaran harus digunakan untuk memantau perkembangan siswa, bukan untuk menetapkan seorang siswa itu mampu atau tidak mampu. Penilaian formatif seperti demonstrasi proyek sains, penyelesaian masalah matematika, atau membuat laporan proyek sosial lebih tepat untuk mengukur kemajuan belajar siswa.

Adanya aspek di atas tersebut, dapat menjadi pertimbangan untuk membantu siswa memasuki era kenormalan baru belajar. Perubahan ini pulalah yang semakin meneguhkan kita bahwa dalam belajar yang paling penting adalah pemberian pengalaman PROSES daripada penjejalan KONTEN. Siswa dibiasakan berproses mengambil keputusan sendiri. Mencoba cara sendiri dalam memecahkan masalah tanpa rasa takut salah. Terbiasa mencari cara lain bila suatu cara yang dipilih dianggap kurang efektif, dan sebagainya. Sehingga mereka akan terbiasa dalam menghadapi perubahan dalam hidupnya.



  • Penulis: Esti Nur Astuti
  • Guru MI Al Falah Muhammadiyah Kaliwiru, Sentolo


Share:

Mengapa Fisika Sulit?

 

Sebelum kita sampai ke pertanyaan ini mari kita bayangkan apa jawaban siswa SMA saat ada yang bertanya: Apa pelajaran yang paling dibenci di sekolah? Ya, sebagian besar dari siswa tersebut pasti akan menjawab secara spontan dan serempak: Fisika!

Kalau Anda tidak percaya coba kita ingat-ingat kembali bagaimana kita dulu ketika sekolah menghadapi pelajaran fisika. Pasti yang kita alami adalah kisah sedih di hari Minggu (eh salah!) maksudnya tidak menyenangkan. Ingatan kita tentang fisika selalu dipenuhi dengan duka dan sedih (nggak ada senangnya sama sekali!).

Ada yang gurunya galak. Ada yang gurunya cuek, sering bolos, dihukum guru karena nggak ngerjain PR, dan lain-lain. Begitu bukan (hayo ngaku aja deh!). Jadi, pertanyaan di atas: "mengapa mereka tidak suka (benci) pelajaran fisika?" Memang pantas dikemukakan dan dianalisis.

Tidak bisa dipungkiri bahwa pelajaran fisika adalah salah satu pelajaran yang paling dihindari di sekolah. Khususnya tingkat SMA. Banyak kisah-kisah yang tidak menyenangkan yang terjadi saat menjalani pelajaran fisika di sekolah sebagaimana yang telah disebutkan di atas. Keadaan ini sungguh ironis mengingat ilmu fisika adalah salah satu ilmu yang harus dikuasai bagi mereka yang ingin kuliah di perguruan tinggi dalam bidang eksakta (bidang MIPA, kedokteran, teknik, dan ilmu komputer).

Coba kita bayangkan bagaimana sulitnya mahasiswa yang mengambil kuliah di bidang eksakta. Mereka sangat tidak menguasai pelajaran fisika di bangku SMA hanya karena hal-hal yang tidak menyenangkan saat belajar fisika di SMA. Bukankah ini sesuatu yang sangat merugikan?

Selama ini kita juga tidak pernah mau mengakui bahwa pelajaran fisika di SMA adalah sulit. Kita selalu mengatakan tidak ada pelajaran yang sulit kalau pelajaran tersebut dipelajari dengan rajin dan sungguh-sungguh tanpa pernah mau melihat bagaimana sulitnya siswa SMA mempelajari dan memahami pelajaran fisika di sekolah. Bisa jadi karena sulitnya memahami fisika itulah yang menyebabkan mereka membenci pelajaran fisika.

Sekarang, coba kita tengok buku pelajaran fisika yang dipakai oleh anak SMA sebagai sarana memahami pelajaran fisika. Walaupun penampilan fisik buku pelajaran itu sangat menarik tetapi tidak demikian halnya dengan isinya. Apabila kita terkagum-kagum dengan penampilan buku itu jangan kaget kalau Anda tidak akan mampu berlama-lama membaca buku fisika itu karena susahnya dan tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan kehidupan sehari-hari.

Tanpa kita sadari kita telah membiarkan siswa SMA mempelajari pelajaran fisika yang sulit itu. Di sini kita juga perlu pahami juga bahwa mereka tidak hanya belajar pelajaran fisika saja. Tetapi, mereka juga harus belajar pelajaran lain yang tingkat kesulitannya tidak kalah dengan pelajaran fisika seperti matematika.

Pernahkah kita bayangkan bagaimana sulitnya hal ini? Bukankah ini sama halnya dengan membiarkan mereka. Atau bahkan memaksa mereka menelan sesuatu yang keras dan pahit yang mereka sulit untuk menelannya?

Berdasarkan pengalaman penulis yang selama ini menggeluti pendidikan fisika ada dua faktor yang bisa dikemukakan berkaitan dengan pertanyaan sebagai judul tulisan ini. Guru dan kurikulum fisika di sekolah.

Guru Sebagai Ujung Tombak

Kita harus berani mengakui bahwa guru berperan besar dalam menjadikan pelajaran fisika sulit dan tidak menarik minat siswa untuk mempelajarinya. Fakta ini didukung oleh pendapat banyak siswa sekolah yang pernah penulis temui.

Dari pengalaman siswa tersebut penulis mendapati banyak guru fisika yang tidak punya motivasi dan semangat untuk mengajar pelajaran fisika. Entah karena malas atau kurang menguasai materi pelajaran, sering guru tidak hadir di kelas dan kalaupun hadir tidak memberikan pelajaran sesuai dengan waktu yang tersedia.

Sering waktu pelajaran di kelas diisi dengan mencatat ataupun mengerjakan tugas tanpa siswa diberi wawasan secukupnya tentang materi tersebut. Ini bisa jadi terjadi pada semua pelajaran bukan hanya pelajaran fisika saja.

Ada juga guru yang untuk menutupi kemalasannya dan ketidakmampuannya menguasai materi memberikan tugas kepada siswa untuk merangkum materi pelajaran atau membuat makalah dengan topik materi pelajaran yang akan diajarkan. Dengan siswa telah membuat rangkuman atau makalah guru menganggap siswa sudah mempelajari materi tersebut dan menganggap siswa sudah mampu menjawab semua pertanyaan yang berkaitan dengan materi tersebut. Wow, hebat sekali ya! (Jadi, ngapain aja tuh guru?).

Guru yang lainnya, untuk menutupi kemalasannya dan kekurangannya, ada yang memanfaatkan otoritasnya dengan bersikap galak kepada siswa. Ini diharapkan dapat menarik perhatian siswa terhadap pelajaran yang diajarkannya sehingga guru akan lebih leluasa mengajarkan materi pelajaran.

Tetapi, sikap ini malah menambah kebencian siswa kepada guru sekaligus juga terhadap pelajarannya. Menurut pengamatan penulis kebanyakan guru yang mengajar fisika dianggap sebagai guru killer karena galak dan memanfaatkan otoritasnya untuk mendapatkan perhatian siswa.

Ini adalah salah satu alasan kenapa pelajaran fisika tidak disukai. Apakah seperti ini sikap guru yang sesungguhnya?

Wajar saja kalau pelajaran fisika dianggap sulit. Lha wong gurunya saja tidak pernah memberikan pelajaran sama sekali dan lebih suka marah-marah ketimbang mengajar. Dari mana siswa mendapat tambahan pengetahuan kalau bukan dari guru? Padahal guru bertanggung jawab untuk mengantarkan siswa memahami pelajaran dan membimbing siswa untuk menerapkan pelajaran yang diajarkannya.

Berdasarkan pengalaman penulis sebenarnya banyak cara, metode, dan sarana yang bisa dijadikan bahan dalam mengajarkan materi fisika sehingga dapat menjadi lebih mudah. Sebagai contoh ketika mengajarkan materi termodinamika. Seorang guru dapat menganalogikan hukum termodinamika I dengan krupuk yang sedang digoreng.

Krupuk yang digoreng (diberi panas) akan mengalami perubahan volume (membesar) dan kenaikan suhu. Ini sesuai dengan hukum termodinamika I bahwa Q = "916;U + P."916;V (panas Q mengakibatkan kenaikan suhu (energi dalam) "916;U dan pertambahan volume P."916;V). Bukankah cara ini lebih efektif? Dan banyak lagi contoh yang bisa dipakai.

Tidak pantas bagi seorang guru yang membiarkan siswanya tidak mendapat tambahan pengetahuan. Dan, kebanggaan bagi guru yang mampu menanamkan pengetahuan kepada siswanya dan pengetahuan itu bermanfaat bagi kehidupan di masa yang akan datang.

Jadi, kepada guru fisika marilah kita perbaiki sikap dan metode pengajaran yang selama ini kita jalankan dalam mengajarkan fisika. Dengan memperbaiki sikap dan metode pengajaran kita adalah salah satu jalan untuk membuat pelajaran fisika itu lebih disenangi dan mudah bagi siswa.

Kurikulum Sebagai Pedoman (Kitab Suci)

Tidak salah lagi. Kurikulum adalah salah satu penyebab pelajaran fisika menjadi sangat sulit dan karenanya kurang disukai siswa. Kurikulum fisika yang ada tidak seharusnya diberikan pada tingkatan sekolah menengah.

Karena menurut kurikulum ini materi pelajaran yang harus diberikan sangat banyak dan terlalu sulit jika dilihat bahwa jam pelajaran yang tersedia sangat terbatas dan siswa pun tidak hanya belajar fisika. Siswa juga harus belajar matematika, biologi, kimia, agama, ekonomi, sejarah, dan lain-lain. Jadi, sangat tidak bijak apabila siswa dipaksakan (dijejali) untuk memahami semua materi yang ada di kurikulum.

Materi yang harus dipelajari oleh siswa tentang fisika begitu banyak dan mendetail yang masih perlu dipertanyakan. Haruskah materi ini diajarkan pada tingkat sekolah menengah.

Perubahan kurikulum pada dasarnya tidak banyak mengubah materi pelajaran fisika. Hanya mengubah susunan atau struktur materi pelajaran. Perubahan kurikulum tidak pernah sama sekali menyentuh hal apakah materi ini layak dan harus diajarkan pada tingkat sekolah menengah.

Pelajaran fisika yang selama ini kita pelajari di tingkat sekolah menengah seharusnya dipelajari di tingkat yang lebih tinggi (apa karena ini siswa kita banyak yang menggondol medali emas olimpiade fisika?).

Kurikulum yang ada selama ini hanya mampu diikuti oleh segelintir siswa saja yang mampu. Sedangkan sebagian besar siswa tidak dapat mengikuti apa yang ada di kurikulum. Seharusnya kurikulum dibuat untuk dapat diikuti oleh semua siswa. Tidak hanya oleh segelintir siswa yang pintar saja.

Berdasarkan pengalaman penulis untuk menjelaskan satu bagian (misalnya hukum termodinamika I) saja dibutuhkan waktu yang cukup lama. Dan belum tentu bisa dipahami oleh semua siswa karena kemampuan masing-masing siswa berbeda-beda. Akibatnya, tidak cukup waktu yang tersedia untuk menyelesaikan seluruh materi yang ada dalam kurikulum.

Akan tetapi, karena kurikulum telah dijadikan pedoman dan bahkan seolah-olah bagaikan kitab suci yang wajib digunakan, kekurangan-kekurangan yang ada dalam kurikulum tidak bisa diganggu gugat. Ini menjadi beban tersendiri buat guru dan siswa.

Menurut pandangan penulis pelajaran fisika seharusnya diarahkan untuk dapat membantu memecahkan masalah yang sering timbul dalam kehidupan sehari-hari. Pelajaran fisika bukan sekedar membahas seluruh aspek dari hukum-hukum fisika secara detil sekaligus menyelesaikan semua perhitungan yang berkaitan dengan hukum tersebut tanpa siswa mengetahui apa manfaat yang nyata dari hukum-hukum tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

 Bisa dikatakan kurikulum yang ada kurang membumi yang membuat siswa kurang berminat mempelajarinya. Kurikulum yang terlalu padat dan kurang membumi diperparah oleh ketersedian buku sebagai pegangan guru dan siswa dalam pengajaran fisika di sekolah. Ya, harus diakui bahwa buku pelajaran adalah salah satu elemen penting dalam proses pendidikan di sekolah tak terkecuali dalam pelajaran fisika.

Di atas telah disebutkan bahwa buku fisika sebagai pengantar memahami pelajaran fisika yang ada tidak representatif. Ini bukan berarti penulisnya yang salah ataupun penerbit yang tidak bertanggung jawab.

Penulis maupun penerbit merasa mereka telah membuat buku sesuai dengan kurikulum yang terbaru (kurikulumnya aja ngga jelas!). Dan mereka beralasan buku yang tidak sesuai kurikulum (walaupun lebih membumi dan lebih bisa dibaca (ada ngga ya!) tidak akan laku dijual.

Buku yang sedianya menjadi salah satu elemen penting dalam pendidikan telah terperangkap dalam bisnis semata. Seolah-olah mengabaikan aspek pendidikan. Praktik bisnis ini membuat tidak ada penerbit yang berani membuat buku yang lepas dari pakem dan belenggu kurikulum sehingga buku tersebut bisa lebih membumi dan mudah dipahami.

Salah satu ganjalan lain berkaitan dengan kurikulum yang membuat pelajaran fisika menjadi terlihat sulit adalah adanya ujian nasional (UN) sebagai standar kelulusan. Pelajaran fisika (atau sains pada umumnya) yang sedianya dapat dieksplorasi menjadi lebih menarik terbentur oleh batasan-batasan standar ujian nasional.

Dengan adanya batasan-batasan ini guru menjadi terbelenggu dan membatasi pengajarannya hanya pada materi yang diprediksi akan keluar dalam UN. Pengajaran fisika yang dapat diarahkan agar lebih menarik digantikan oleh pembahasan soal-soal untuk menghadapi UN.

Keindahan ilmu dan penerapan fisika serta merta akan tertutup oleh kekhawatiran bagaimana menyelesaikan soal UN dengan benar.

Tentu saja siswa akan merasa bosan dengan metode pengajaran seperti ini. Tapi, apa boleh buat daripada tidak lulus UN bisa berabe (mau ditaruh di mana muka gue kalo ngga lulus UN!).

Dengan argumen yang telah dipaparkan di atas akankah kita diam saja membiarkan praktik semacam ini berlangsung terus? Penulis yakin apabila pelajaran fisika bisa diarahkan agar lebih membumi dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari akan lebih mudah untuk memahami pelajaran fisika.

Dengan demikian guru juga lebih mudah untuk mengajarkan pelajaran fisika kepada siswa. Dan, pada saat itu tidak akan ada lagi ungkapan bahwa fisika itu sulit.

Dan, karena ilmu fisika merupakan ilmu dasar yang menjadi landasan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi usaha untuk menjadikan fisika lebih familiar dan akrab buat siswa adalah langkah strategis. Diperlukan usaha yang terpadu dan sungguh-sungguh dalam langkah strategis ini yang meliputi pembenahan guru dan kurikulum.


Kutipan dari "Bayu Sapta Hari"yang diterbitkan oleh detik new.com 2008


Share:

Pengertian E-Learning

Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem elektronik atau komputer sehingga mampu mendukung proses pembelajaran (Michael, 2013:27). E-learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. 

Berikut beberapa pengertian E-learning dari berbagai sumber:

  1. Proses pembelajaran jarak jauh dengan menggabungkan prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran dengan teknologi (Chandrawati, 2010).
  2. Sistem pembelajaran yang digunakan sebagai sarana untuk proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara langsung antara guru dengan siswa (Ardiansyah, 2013).

Karakteristik E-learning

Menurut Rosenberg (2001) karakteristik E-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi.

Karakteristik E-learning menurut Nursalam (2008:135) adalah:

  1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik.
  2. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan komputer networks)
  3. Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials) kemudian disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh doesen dan mahasiswa kapan saja dan dimana saja.
  4. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.

Manfaat E-learning

Manfaat E-learning adalah:

  1. Fleksibel. E-learning memberi fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses perjalanan.
  2. Belajar Mandiri. E-learning memberi kesempatan bagi pembelajar secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar.
  3. Efisiensi Biaya. E-learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi penyelenggara, efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar dan efisiensi biaya bagi pembelajar adalah biaya transportasi dan akomodasi.

Manfaat E-learning menurut Pranoto, dkk (2009:309) adalah:

  1. Penggunaan E-learning untuk menunjang pelaksanaan  proses belajar dapat meningkatkan daya serap mahasiswa atas materi yang diajarkan.
  2. Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.
  3. Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.
  4. Meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa.
  5. Meningkatkan kualitas materi pendidik dan pelatihan.
  6. Meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi, dimana dengan perangkat biasa sulit dilakukan.

Kelebihan E-learning

Kelebihan E-learning  ialah memberikan fleksibilitas, interaktivitas, kecepatan, visualisasi melalui berbagai kelebihan dari masing-masing media (Sujana, 2005 : 253 ). Menurut L. Tjokro (2009:187), E-learning memiliki banyak kelebihan yaitu :

  1. Lebih mudah diserap, artinya menggunakan fasilitas multimedia berupa gambar, teks, animasi, suara, video. 
  2. Jauh lebih efektif dalam biaya, artinya tidak perlu instruktur, tidak perlu minimum audiensi, bisa dimana saja, bisa kapan saja, murah untuk diperbanyak.
  3. Jauh lebih ringkas, artinya tidak banyak formalitas kelas, langsung pada pokok bahasan, mata pelajaran sesuai kebutuhan.
  4. Tersedia 24 jam/hari – 7 hari/minggu, artinya penguaasaan materi tergantung pada semangat dan daya serap siswa, bisa dimonitor, bisa diuji dengan e-test.

Kekurangan E-learning

Kekurangan E-learning menurut L. Gavrilova (2006:354) adalah pembelajaran dengan model E-learning membutuhkan peralatan tambahan yang lebih (seperti komputer, monitor, keyboard, dsb). Kekurangan E-learning yang diuraikan oleh Nursalam (2008:140) sebagai berikut :

  1. Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu sendiri.
  2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya membuat tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
  3. Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan. 
  4. Berubahnya peran pengajar dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT (information, communication, dan technology).
  5. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet ( mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer).
  6. Kurangnya sumber daya manusia yang menguasai internet.
  7. Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
  8. Akses pada komputer yang memadai dapat menjadi masalah tersendiri bagi peserta didik. 
  9. Peserta didik bisa frustasi jika mereka tidak bisa mengakses grafik, gambar, dan video karena peralatan yang tidak memadai.
  10. Tersedianya infrastruktur yang bisa dipenuhi.
  11. Informasi dapat bervariasi dalam kualitas dan akurasi sehingga penduan dan fitur pertanyaan diperlukan.
  12. Peserta didik dapat merasa terisolasi

Share:

Mengenai Saya

My photo
Dilahirkan di wonosobo Tanggamus Lampung Sumatera Indonesia, 15 Januari 1971.Dibesarkan di Blambangan Umpu Waykanan lampung, Alumni dari FKIP Pendidikan MIPA Fisika Universitas Lampung 1991.SMAN Blambangan Umpu waykanan Lampung 1989,

Total Pageviews

Komentar

Dapatkan comment widget ini di sini

Kartegori

Flag Counter

Hubungi Saya

Whatapp: +62-877 0049 6111
Email :johansyahfisika@gmail.com
Alamat
Guru Fisika SMAN 1 Sukaresmi KM4 Kawungluwuk Sukaresmi Cianjur

Upload Tugas / Evaluasi

 

Kumpulan Tugas Fisika semester Ganjil 2023/2024

Arsip Blog

Recent Posts

Popular Posts

youtube